Cara Menulis Karya Tulis Sederhana

Menulis karya tulis sederhana
Hai Sobat Blognyaadist.ID , pada kesempatan kali ini saya akan memberikan suatu artikel yang berjudul Menulis Karya Tulis Sederhana, langsung saja kita simak dengan baik.
Karya tulis termasuk karya nonfiksi. Karya tulis merupakan salah satu bentuk karangan ilmiah yang membahas suatu masalah secara mendetail. Sebagai karangan ilmiah karya tulis terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Sebelum bagian pendahuluan terdapat bagian awal yang meliputi; halaman judul, motto, persembahan, pengesahan, kata pengantar, dan daftar isi. Sesudah penutup masih ada halaman daftar pustaka yang sangat penting dalam menulis karya tulis karena sebagai bukti bahwa karya tulis tersebut disusun berdasarkan referensi atau buku acuan.

Kita boleh mengutip kalimat atau paragraf yang terdapat dalam referensi atau buku acuan tersebut sebagai bahan rujukan dari pendapat kita dalam menulis karya ilmiah. Tentu saja kalimat dan paragraf yang kita kutip harus sesuai dengan gagasan kita.

Ada dua teknik mengutip pernyataan penulis dalam artikel/buku, yaitu sebagai berikut.

1. Teknik Langsung

Teknik langsung yaitu mengutip langsung pernyataan penulis, baik hanya satu kalimat maupun sampai satu paragraf.

Caranya adalah sebagai berikut.
  • Gunakan tanda petik (" ..... ").
  • Jika kutipannya kurang dari 4 larik, maka kutipan itu digabungkan dengan teks paragraf tersebut.
  • Jika kutipannya ada 4 larik atau lebih, kutipan itu ditulis dalam satu paragraf tersendiri dan ditulis 7 ketukan dari margin kiri dengan jarak 1 spasi.
  • Di belakang kutipan langsung ditulis sumber kutipan yaitu nama penulis, tahun terbit, dan halaman yang ditaruh dalam tanda kurung ( ..... ).

Contoh:
Poedjosoedarmo berpendapat bahwa "Filsafat bahasa ialah teori tentang bahasa yang berhasil dikemukakan oleh para filsuf, sementara mereka itu dalam perjalanan memahami pengetahuan konseptual. Filsafat bahasa ialah usaha para filsuf memahami conceptual knowledge melalui pemahaman terhadap bahasa". (Poedjosoedarmo, 2001:2)

2. Teknik Parafrase/Kutipan Tidak Langsung

Teknik parafrase/kutipan tidak langsung yaitu mengutip isi/makna pernyataan.

Caranya adalah sebagai berikut.
  • Kalimat yang dikutip diubah dan disesuaikan dengan kalimat-kalimat kita, tetapi maksud dan maknanya sama.
  • Kutipan ini tidak menggunakan tanda petik
  • Di belakang kutipan juga ditulis sumber kutipan yaitu nama penulis, tahun terbit, dan halaman.

Contoh:
Apakah filsafat bahasa itu? Poedjosoedarmo berpendapat bahwa filsafat bahasa adalah teori tentang bahasa yang dirumuskan filsuf pada saat mereka memahami pengetahuan konseptual. (Poedjosoedarmo, 2001:2).

Pada pembelajaran kita kali ini, kita akan berlatih menulis karya tulis ilmiah berbentuk makalah. Makalah adalah tulisan resmi tentang pokok masalah untuk dibacakan di muka umum di suatu persidangan (diskusi panel) dan sering diterbitkan dalam jurnal atau majalah ilmiah tertentu. Makalah juga berarti karya tulis pelajar/mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah/perguruan tinggi. Makalah sering disebut kertas kerja.

Sebuah makalah terdiri dari bagian-bagian berikut.

1. Judul
Judul adalah nama karangan. Judul harus sesuai dengan isinya karena judul mencerminkan isi. Judul biasanya berupa kelompok kata (bukan kalimat).

2. Identitas Penulis
Identitas penulis adalah nama dan gelar penulisnya.

3. Latar Belakang
Latar belakang adalah hal-hal yang melatarbelakangi karya tulis itu disusun. Dalam latar belakang termuat kondisi ideal yang diinginkan (secara ilmiah) dan kondisi yang senyatanya. Antara kondisi ideal dengan keadaan senyatanya biasanya timbul perbedaan yang jauh. Perbedaan itulah yang disebut masalah, dan masalah itulah yang menjadi topik dalam tulisan.

4. Rumusan Masalah
Setelah masalah atau topik ditemukan, selanjutnya perlu dirumuskan secara operasional menjadi beberapa rincian detail dan sistematis. Rumusan masalah disusun dalam bentuk kalimat tanya.

5. Pembahasan
Pembahasan merupakan bagian inti makalah, yang disusun berdasarkan urutan rumusan masalah tersebut. Materi pembahasan bisa bersumber dari data penelitian, merujuk pendapat pakar tertentu, atau pun menurut pengembangan logika kita. Panjang pendek makalah bergantung kepada seberapa jauh kedalaman pembahasannya.

6. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tersebut, selanjutnya ditarik kesimpulan. Urutan dalam kesimpulan harus sama dengan urutan rumusan masalah dan urutan pembahasan.

7. Implikasi dan Saran
Pada bagian ini kita dapat menuliskan saran dan penerapan hasil penelitian kita dalam bentuk kalimat. Implikasi dan saran hendaknya tidak menyimpang dari hasil pembahasan.

8. Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah daftar buku yang dijadikan rujukan dalam menulis makalah. Adapun urutan/pola daftar pustaka adalah sebagai berikut.
  • Nama penulis, yaitu nama penulis buku yang dirujuk. Jika nama penulis terdiri dari dua kata atau lebih, maka penulisan nama penulisnya perlu dibalik. Gelar pada umumnya tidak dicantumkan.
  • Tahun terbit buku yang dirujuk.
  • Judul buku yang dirujuk, dicetak mirik atau digarisbawahi.
  • Kota, yaitu nama kota buku itu diterbitkan.
  • Nama penerbit yang menerbitkan buku itu.
Setiap akhir penulisan hal-hal tersebut diakhiri tanda titik kecuali setelah kota tanda titik dua.
Contoh:
Sudjana, Nana. 1988. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru.

Sekian. dan Terimakasih. dishare yuk~